Perubahan Wujud Benda dan Contohnya
1. Membeku = benda cair --> benda padat. Contoh : air jadi es2. Mencair = benda padat --> benda cair. Contoh : es yang berada di luar kulkas.
3. Menguap = benda cair --> gas. Contoh: jemuran yang basah menjadi kering.
4. Mengembun = gas --> benda cair. Contoh : tetes air pada tutup panci yang diangkat ketika memasak.
5. Menyublim = padat --> gas, atau sebaliknya. Contoh : kapur barus jadi gas
PERUBAHAN PADA BENDA 6.1 HERI SULISTYANTO
Dari Crayonpedia
Perhatikan gambar buah-buahan dan
sayuran yang terdapat di awal bab ini! Keadaan buah-buahan dan sayuran
tersebut tampak terlihat segar. Dapatkah kamu bayangkan, apa yang akan
terjadi dengan buah-buahan dan sayuran tersebut jika dibiarkan beberapa
hari di tempat terbuka? Pada umumnya benda mengalami perubahan. Banyak
faktor yang menyebabkan perubahan pada benda. Ikuti uraian berikut ini!
A. Pembusukan pada Benda
Pernahkah kamu minum susu? Apa yang terjadi jika susu yang kita minum
sebagian kita simpan di tempat terbuka selama sehari semalam? Pada saat
kita lihat lagi keesokkan harinya, susu yang tadinya berasa manis,
gurih, dan nikmat akan mengalami perubahan. Rasa susu tersebut menjadi
masam dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Mengapa hal ini terjadi?
Susu tersebut mengalami perubahan. Apa penyebab pembusukan? Bagaimana
mencegah pembusukan?
1. Penyebab Pembusukan
Pembusukan
umumnya terjadi pada bahan makanan. Penyebab pembusukan adalah karena
adanya makhluk hidup yang berukuran sangat kecil,
seperti bakteri dan jamur. Jamur merupakan penyebab yang utama dari pembusukan. Jamur akan mudah berkembang pada keadaan lingkungan yang lembab. Jika kondisi lingkungan lembap dan banyak air, jamur akan tumbuh dengan subur. Selain itu, jamur tumbuh dengan pesat di tempat yang memiliki suhu yang hangat, tidak terlalu dingin. Dengan kondisi demikian, akan mempercepat pembusukan. Kandungan air yang terlalu banyak dalam bahan makanan menyebabkan pembusukan lebih mudah terjadi. Jamur dan bakteri penyebab pembusukan akan tumbuh berkembang dengan cepat jika banyak udara. Dari gambar di samping dapat terlihat jelas, bahwa jamur tumbuh dalam bahan makanan seperti roti. Proses pembusukan pada makanan merugikan manusia. Kita tidak bisa menyimpan makanan dalam jangka waktu yang lama. Bagaimana mengatasi pembusukan?
2. Mencegah Pembusukan
Pembusukan dapat dicegah dengan cara-cara sebagai berikut.
a. Pengeringan
Hal ini dilakukan dengan cara menjemur bahan makanan. Contoh
pengeringan dapat dilihat pada saat nelayan menjemur ikan asin. Selain
dengan menjemur ikan asin, dapat juga dilakukan dengan cara pengasapan.
b. Penyimpanan dalam lemari pendingin
Lemari pendingin atau kulkas memiliki suhu yang sangat rendah, di
bawah 0° C. Dengan kondisi yang sangat dingin tersebut, akan menghambat
pertumbuhan jamur. Bahkan mematikan jamur dan bakteri yang ada dalam
makanan.
c. Pemberian bahan pengawet
Untuk mengawetkan makanan, manusia sering menggunakan berbagai bahan
pengawet baik yang alami maupun yang buatan. Contoh bahan pengawet alami
adalah gula dan garam. Penambahan gula dan garam pada makanan akan
mengeluarkan kadar air dari makanan tersebut. Kita dapat melihat contoh
penerapannya pada nelayan yang membuat ikan asin. Selain menjemur ikan,
nelayan juga menaburkan
garam di atas ikan supaya kandungan air dalam ikan keluar dan cepat kering. Sedangkan penambahan gula pada makanan dapat kita lihat pada pembuat manisan, misalnya di daerah Jawa Barat yaitu Cianjur yang terkenal dengan manisan buah-buahannya.
d. Penyimpanan dalam tempat atau kemasan kedap udara
Susu yang dijual dalam kemasan kotak kertas akan lebih tahan lama
dibandingkan susu yang di kemas dalam plastik biasa. Hal ini terjadi
karena kotak kertas di buat sedemikian rupa sehingga udara dari luar
tidak dapat masuk ke dalam kotak minuman. Kondisi lingkungan yang hampa
udara menyebabkan jamur dan bakteri tidak dapat hidup.
B. Pelapukan pada Benda
Benda
yang umumnya mengalami pelapukan adalah kayu. Namun, batuan yang keras
pun dapat mengalami pelapukan. Pelapukan disebabkan oleh kondisi
lingkungan seperti udara yang lembap dan kandungan air yang banyak.
Kehadiran makhluk hidup yang lain, seperti rayap dapat mempercepat
pelapukan. Rayap memakan kayu dengan cara melubangi kayu. Kayu yang
berlubang-lubang menyebabkan air dapat masuk sehingga mempercepat
pelapukan.Kayu yang melapuk dapat juga disebabkan oleh jamur dan lumut
yang tumbuh di atasnya. Pelapukan pada kayu dapat dicegah dengan cara
melapisi kayu dengan cat dan pernis. Dengan cara tersebut dapat menutupi
celah-celah yang terdapat dalam kayu. Beberapa pengusaha kayu merendam
kayu dalam lumpur agar menutup pori-pori dalam kayu
C. Perkaratan pada Benda
Logam
yang dapat mengalami perkaratan adalah besi dan berbagai logam hasil
campuran besi. Jika besi disimpan beberapa lama dalam keadaan terbuka
maka akan mengalami perkaratan. Udara yang ada di sekitar kita
mengandung oksigen. Oksigen dimanfaatkan makhluk hidup untuk bernapas.
Namun, jika oksigen bersentuhan dengan logam besi secara terus menerus
dalam waktu tertentu maka akan timbul karat. Pernahkah kamu melihat besi
yang berkarat. Dapatkah kamu menyebutkan ciri besi yang berkarat?
Perkaratan sangat merugikan bagi manusia. Logam besi sebelum berkarat
memiliki sifat yang kuat, keras dan mengkilap. Namun, jika sudah
mengalami perkaratan, besi tersebut menjadi rusak, mudah patah, rapuh,
warnanya berubah menjadi coklat bahkan menjadi hitam. Perkaratan akan
lebih cepat terjadi jika lingkungan yang basah. Selain itu, air yang
mengandung mineral seperti garam akan lebih cepat menghasilkan karat.
Banyak cara yang dilakukan untuk mencegah perkaratan. Beberapa di antaranya dengan cara melapisi besi dengan cat. Cara ini dilakukan agar besi tidak bersentuhan langsung dengan udara karena terhalang oleh cat. Beberapa cara dilakukan, misalnya melapisi dengan campuran nikel atau pernikel yang mengkilap. Tujuannya yaitu menghalangi udara bersentuhan dengan lapisan besi. Kita juga dapat mencegah perkaratan dengan menyimpan peralatan besi ditempat yang kering dan tidak lembap.
Daftar isi[sembunyikan] |
A. Pembusukan pada Benda
Pernahkah kamu minum susu? Apa yang terjadi jika susu yang kita minum
sebagian kita simpan di tempat terbuka selama sehari semalam? Pada saat
kita lihat lagi keesokkan harinya, susu yang tadinya berasa manis,
gurih, dan nikmat akan mengalami perubahan. Rasa susu tersebut menjadi
masam dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Mengapa hal ini terjadi?
Susu tersebut mengalami perubahan. Apa penyebab pembusukan? Bagaimana
mencegah pembusukan?
1. Penyebab Pembusukan
Pembusukan
umumnya terjadi pada bahan makanan. Penyebab pembusukan adalah karena
adanya makhluk hidup yang berukuran sangat kecil,seperti bakteri dan jamur. Jamur merupakan penyebab yang utama dari pembusukan. Jamur akan mudah berkembang pada keadaan lingkungan yang lembab. Jika kondisi lingkungan lembap dan banyak air, jamur akan tumbuh dengan subur. Selain itu, jamur tumbuh dengan pesat di tempat yang memiliki suhu yang hangat, tidak terlalu dingin. Dengan kondisi demikian, akan mempercepat pembusukan. Kandungan air yang terlalu banyak dalam bahan makanan menyebabkan pembusukan lebih mudah terjadi. Jamur dan bakteri penyebab pembusukan akan tumbuh berkembang dengan cepat jika banyak udara. Dari gambar di samping dapat terlihat jelas, bahwa jamur tumbuh dalam bahan makanan seperti roti. Proses pembusukan pada makanan merugikan manusia. Kita tidak bisa menyimpan makanan dalam jangka waktu yang lama. Bagaimana mengatasi pembusukan?
2. Mencegah Pembusukan
Pembusukan dapat dicegah dengan cara-cara sebagai berikut.
a. Pengeringan
Hal ini dilakukan dengan cara menjemur bahan makanan. Contoh
pengeringan dapat dilihat pada saat nelayan menjemur ikan asin. Selain
dengan menjemur ikan asin, dapat juga dilakukan dengan cara pengasapan.
b. Penyimpanan dalam lemari pendingin
Lemari pendingin atau kulkas memiliki suhu yang sangat rendah, di
bawah 0° C. Dengan kondisi yang sangat dingin tersebut, akan menghambat
pertumbuhan jamur. Bahkan mematikan jamur dan bakteri yang ada dalam
makanan.
c. Pemberian bahan pengawet
Untuk mengawetkan makanan, manusia sering menggunakan berbagai bahan
pengawet baik yang alami maupun yang buatan. Contoh bahan pengawet alami
adalah gula dan garam. Penambahan gula dan garam pada makanan akan
mengeluarkan kadar air dari makanan tersebut. Kita dapat melihat contoh
penerapannya pada nelayan yang membuat ikan asin. Selain menjemur ikan,
nelayan juga menaburkangaram di atas ikan supaya kandungan air dalam ikan keluar dan cepat kering. Sedangkan penambahan gula pada makanan dapat kita lihat pada pembuat manisan, misalnya di daerah Jawa Barat yaitu Cianjur yang terkenal dengan manisan buah-buahannya.
d. Penyimpanan dalam tempat atau kemasan kedap udara
Susu yang dijual dalam kemasan kotak kertas akan lebih tahan lama
dibandingkan susu yang di kemas dalam plastik biasa. Hal ini terjadi
karena kotak kertas di buat sedemikian rupa sehingga udara dari luar
tidak dapat masuk ke dalam kotak minuman. Kondisi lingkungan yang hampa
udara menyebabkan jamur dan bakteri tidak dapat hidup.
B. Pelapukan pada Benda
Benda
yang umumnya mengalami pelapukan adalah kayu. Namun, batuan yang keras
pun dapat mengalami pelapukan. Pelapukan disebabkan oleh kondisi
lingkungan seperti udara yang lembap dan kandungan air yang banyak.
Kehadiran makhluk hidup yang lain, seperti rayap dapat mempercepat
pelapukan. Rayap memakan kayu dengan cara melubangi kayu. Kayu yang
berlubang-lubang menyebabkan air dapat masuk sehingga mempercepat
pelapukan.Kayu yang melapuk dapat juga disebabkan oleh jamur dan lumut
yang tumbuh di atasnya. Pelapukan pada kayu dapat dicegah dengan cara
melapisi kayu dengan cat dan pernis. Dengan cara tersebut dapat menutupi
celah-celah yang terdapat dalam kayu. Beberapa pengusaha kayu merendam
kayu dalam lumpur agar menutup pori-pori dalam kayu
C. Perkaratan pada Benda
Logam
yang dapat mengalami perkaratan adalah besi dan berbagai logam hasil
campuran besi. Jika besi disimpan beberapa lama dalam keadaan terbuka
maka akan mengalami perkaratan. Udara yang ada di sekitar kita
mengandung oksigen. Oksigen dimanfaatkan makhluk hidup untuk bernapas.
Namun, jika oksigen bersentuhan dengan logam besi secara terus menerus
dalam waktu tertentu maka akan timbul karat. Pernahkah kamu melihat besi
yang berkarat. Dapatkah kamu menyebutkan ciri besi yang berkarat?
Perkaratan sangat merugikan bagi manusia. Logam besi sebelum berkarat
memiliki sifat yang kuat, keras dan mengkilap. Namun, jika sudah
mengalami perkaratan, besi tersebut menjadi rusak, mudah patah, rapuh,
warnanya berubah menjadi coklat bahkan menjadi hitam. Perkaratan akan
lebih cepat terjadi jika lingkungan yang basah. Selain itu, air yang
mengandung mineral seperti garam akan lebih cepat menghasilkan karat. Banyak cara yang dilakukan untuk mencegah perkaratan. Beberapa di antaranya dengan cara melapisi besi dengan cat. Cara ini dilakukan agar besi tidak bersentuhan langsung dengan udara karena terhalang oleh cat. Beberapa cara dilakukan, misalnya melapisi dengan campuran nikel atau pernikel yang mengkilap. Tujuannya yaitu menghalangi udara bersentuhan dengan lapisan besi. Kita juga dapat mencegah perkaratan dengan menyimpan peralatan besi ditempat yang kering dan tidak lembap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar