Dewi Sartika
Biografi Dewi Sartika.
Dewi Sartika (lahir di Bandung, 4 Desember 1884 – meninggal di Tasikmalaya, 11 September 1947 pada umur 62 tahun) adalah tokoh perintis pendidikan untuk kaum perempuan, diakui sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia tahun 1966. Ayahnya, Raden Somanagara adalah seorang pejuang kemerdekaan. Terakhir, sang ayah dihukum buang ke Pulau Ternate oleh Pemerintah Hindia Belanda hingga meninggal dunia di sana. Dewi Sartika dilahirkan dari keluarga priyayi Sunda , Nyi Raden Rajapermas dan Raden Somanagara. Meski melanggar adat saat itu, orang tuanya bersikukuh menyekolahkan Dewi Sartika, ke sekolah Belanda pula.
19.11.11
Jendral Sudirman.
JENDRAL SUDIRMAN
Jenderal Sudirman merupakan salah satu tokoh besar di antara sedikit orang lainnya yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi. Saat usianya masih 31 tahun ia sudah menjadi seorang jenderal. Meski menderita sakit paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya melawan Belanda. Ia berlatarbelakang seorang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan giat di kepanduan Hizbul Wathan.
Jenderal Sudirman merupakan salah satu tokoh besar di antara sedikit orang lainnya yang pernah dilahirkan oleh suatu revolusi. Saat usianya masih 31 tahun ia sudah menjadi seorang jenderal. Meski menderita sakit paru-paru yang parah, ia tetap bergerilya melawan Belanda. Ia berlatarbelakang seorang guru HIS Muhammadiyah di Cilacap dan giat di kepanduan Hizbul Wathan.
31.10.11
R. A. Kartini.
Biografi R.A. Kartini.
Raden Ajeng Kartini lahir pada 21 April tahun 1879 di kota Jepara, Jawa Tengah. Ia anak salah seorang bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat. Setelah lulus dari Sekolah Dasar ia tidak diperbolehkan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi oleh orangtuanya.
28.10.11
Sultan Hamid II
Sultan Hamid II Pencetus Lambang Kebangsaan RI
SEPANJANG orang Indonesia, siapa tak kenal burung Garuda berkalung perisai yang merangkum lima sila (Pancasila). Tapi orang Indonesia mana sajakah yang tahu, siapa pembuat lambang negara itu dulu? Dia adalah Sultan Hamid II, yang terlahir dengan nama Syarif Abdul Hamid Alkadrie, putra sulung Sultan Pontianak; Sultan Syarif Muhammad Alkadrie. Lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913.
26.10.11
Dr. Cipto Magunkusumo.
Biografi Dr. Cipto Mangunkusumo.
Cipto Mangunkusumo dilahirkan pada 4 Maret 1886 di desa Pecagakan Jepara. Ia adalah putera tertua dari Mangunkusumo, seorang priyayi rendahan dalam struktur masyarakat Jawa. Karir Mangunkusumo diawali sebagai guru bahasa Melayu di sebuah sekolah dasar di Ambarawa, kemudian menjadi kepala sekolah pada sebuah sekolah dasar di Semarang dan selanjutnya menjadi pembantu administrasi pada Dewan Kota di Semarang. Sementara, sang ibu adalah keturunan dari tuan tanah di Mayong, Jepara.
11.10.11
Sultan Hasanuddin.
Biografi Sultan Hasanuddin - Ayam Jantan Dari Timur
Sultan
Hasanuddin lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Januari 1631 dan
meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juni 1670 pada umur 39
tahun, adalah Raja Gowa ke-16 dan pahlawan nasional Indonesia yang
terlahir dengan nama I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng
Bonto Mangepe. Setelah memeluk agama Islam, ia mendapat tambahan gelar
Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana, hanya saja lebih dikenal
dengan Sultan Hasanuddin saja. dia diangkat menjadi Sultan ke 6 Kerajaan
Gowa dalam usia 24 tahun (tahun 1655).
22.9.11
Mochtar Lubis.
Biografi Mochtar Lubis
Mochtar
Lubis (lahir di Padang, Sumatera Barat, 7 Maret 1922 – meninggal di
Jakarta, 2 Juli 2004 pada umur 82 tahun) adalah seorang jurnalis dan
pengarang ternama asal Indonesia. Sejak zaman pendudukan Jepang ia telah
dalam lapangan penerangan. Ia turut mendirikan Kantor Berita ANTARA,
kemudian mendirikan dan memimpin harian Indonesia Raya yang telah
dilarang terbit. Ia mendirikan majalah sastra Horizon bersama-sama
kawan-kawannya. Pada waktu pemerintahan rezim Soekarno,
ia dijebloskan ke dalam penjara hampir sembilan tahun lamanya dan baru
dibebaskan pada tahun 1966. Pemikirannya selama di penjara, ia tuangkan
dalam buku Catatan Subversif (1980).
9.9.11
Jendral A. H. Nasution.
Biografi Jendral A. H Nasution
Jendral
Abdul Haris Nasution lahir di Kotanopan, Tapanuli Selatan, Sumatera
Utara, 3 Desember 1918, Pria Tapanuli ini lebih menjadi seorang jenderal
idealis yang taat beribadat. Ia tak pernah tergiur terjun ke bisnis
yang bisa memberinya kekayaan materi. Kalau ada jenderal yang mengalami
kesulitan air bersih sehari-hari di rumahnya, Pak Nas orangnya.
Tangan-tangan terselubung memutus aliran air PAM ke rumahnya, tak lama
setelah Pak Nas pensiun dari militer. Untuk memenuhi kebutuhan air
sehari-hari, keluarga Pak Nas terpaksa membuat sumur di belakang rumah.
Sumur itu masih ada sampai sekarang.
30.8.11
Gajah Mada.
Biografi Gajah Mada
Gajah
Mada ialah salah satu Patih, kemudian Mahapatih, Majapahit yang
mengantarkan Majapahit ke puncak kejayaannya. Tidak diketahui sumber
sejarah mengenai kapan dan di mana Gajah Mada lahir. Ia memulai karirnya
di Majapahit sebagai bekel. Karena berhasil menyelamatkan Prabu
Jayanagara (1309-1328) dan mengatasi Pemberontakan Ra Kuti, ia diangkat
sebagai Patih Kahuripan pada 1319. Dua tahun kemudian ia diangkat
sebagai Patih Kediri.
18.8.11
KH. Zainuddin MZ.
Biografi KH. Zainuddin MZ
Kiai
Haji Zainuddin Hamidi atau dikenal sebagai KH Zainuddin MZ (lahir di
Jakarta, 2 Maret 1952 – meninggal di Jakarta, 5 Juli 2011 pada umur 59
tahun) adalah seorang pemuka agama Islam di Indonesia yang populer
melalui ceramah-ceramahnya di radio dan televisi. Julukannya adalah
"Da'i Sejuta Umat" karena dakwahnya yang dapat menyentuh seluruh lapisan
masyarakat. Ia pernah menjabat sebagai ketua umum Partai Bintang
Reformasi, kemudian digantikan oleh Bursah Zarnubi.
12.8.11
Adam Malik.
Biografi Adam Malik.
Adam
Malik yang dijuluki ''si kancil” ini dilahirkan di Pematang Siantar,
Sumatra Utara, 22 Juli 1917 dari pasangan Haji Abdul Malik Batubara dan
Salamah Lubis. Semenjak kecil ia gemar menonton film koboi, membaca, dan
fotografi. Setelah lulus HIS, sang ayah menyuruhnya memimpin toko
'Murah', di seberang bioskop Deli. Di sela-sela kesibukan barunya itu,
ia banyak membaca berbagai buku yang memperkaya pengetahuan dan
wawasannya.
11.8.11
Wali Songo.
"Walisongo"
berarti sembilan orang wali. Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan
Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan
Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada
saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan
erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid.
22.7.11
Sastrawan.
Profil Sastrawan 1900-1949
SN Ratmana dilahirkan di Kuningan, Jawa Barat, 6 Maret 1936. Tulisan-tulisannya dimuat di Sastra, Horison, Kompas, dan lain-lain. Karya-karyanya yang sudah dibukukan: Sungai, Suara, dan Luka (1981), Asap itu Masih Mengepul (1977). Karyanya dimuat pula dalam antologi cerpen pemenang Sayembara Kincir Emas Radio Nederland Wereldomroep, Dari Jodoh sampai Supiyah (1975).
8.7.11
Abdul Muis.
Abdul Muis
Biografi Abdul Muis.Nama : Abdul Muis
Lahir : Sungai Puar-Bukit Tinggi, 3 Juli 1883
Meninggal :Bandung, 17 Juni 1959
Pendidikan :
- Sekolah Dasar
- STOVIA /Sekolah dokter (tidak lulus)
Pengalaman Pekerjaan :
- Pegawai Negeri
- Wartawan
Pengalaman Organisasi :
- Pengurus Besar Sarekat Islam
- Pendiri Komite Bumiputera
- Pendiri Persatuan Perjuangan Priangan
- Anggota Komite Indie Weerbaar
6.3.11
Chairil Anwar.
Biografi Chairil Anwar (1922-1949)
Chairil Anwar dilahirkan di Medan, 26 Julai 1922. Dia dibesarkan dalam keluarga yang cukup berantakan. Kedua ibu bapanya bercerai, dan ayahnya berkahwin lagi. Selepas perceraian itu, saat habis SMA, Chairil mengikut ibunya ke Jakarta. Semasa kecil di Medan, Chairil sangat rapat dengan neneknya. Keakraban ini begitu memberi kesan kepada hidup Chairil.
Dalam hidupnya yang amat jarang berduka, salah satu kepedihan terhebat adalah saat neneknya meninggal dunia. Chairil melukiskan kedukaan itu dalam sajak yang luar biasa pedih:
5.2.11
Muhamad Yamin.
Biografi Muhammad Yamin
Penyair yang dikenal sebagai pemula bentuk soneta dalam kesusastraan Indonesia modern ini dilahirkan di Sawahlunto, Sumatera Barat, pada tanggal 23 Agustus 1903. Ia menikah dengan Raden Ajeng Sundari Mertoatmadjo. Salah seorang anaknya yang dikenal, yaitu Rahadijan Yamin. Ia meninggal dunia pada tanggal 17 Oktober 1962 di Jakarta.
Di
zaman penjajahan, Yamin termasuk segelintir orang yang beruntung karena
dapat menikmati pendidikan menengah dan tinggi. Lewat pendidikan
itulah, Yamin sempat menyerap kesusastraan asing, khususnya kesusastraan
Belanda. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tradisi sastra Belanda
diserap Yamin sebagai seorang intelektual sehingga ia tidak menyerap
mentah-mentah apa yang didapatnya itu. Dia menerima konsep sastra Barat,
dan memadukannya dengan gagasan budaya yang nasionalis.
3.2.11
HOS Tjokroaminoto.
Biografi HOS Tjokroaminoto
Ia di lahirkan dengan nama Raden Mas Oemar Said Tjokroaminoto yang dikenal sebagai Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto (lahir di ponorogo, 16 Agustus 1883). Terlahir dari perpaduan keluarga priyayi yang religious. Tjokroaminoto adalah anak kedua dari 12 bersaudara. Kakeknya, RM Adipati Tjokronegoro adalah seorang bupati di ponorogo, jawa timur, sedangkan ayahnya, Raden Mas Tjokroamiseno adalah wedana distrik kleco, madiun. Ia secara formal tak pernah nyantri, sekolah ditempuhnya dengan system pendidikan barat. Karena itu, ia menguasai bahasa inggris dan belanda.Didalam ensiklopedi islam disebutkan bahwasannya HOS Tjokroaminoto lahir di Bukur, Madiun 16 Agustus 1882 Yogyakarta.
23.1.11
Ki Hajar Dewantara.
Pahlawan Pergerakan Nasional - Ki Hajar Dewantara (1889-1959)
BAPAK PENDIDIKAN NASIONAL
Pendiri Taman Siswa ini adalah Bapak Pendidikan Nasional. Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Hari lahirnya, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ajarannya yang terkenal ialah tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan), ing madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), ing ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan). Ia meninggal dunia di Yogyakarta tanggal 28 April 1959 dan dimakamkan di sana.
22.1.11
Cut Nyak Dien.
Nangroe Aceh Darussalam
memang dikenal sebagai daerah yang banyak melahirkan pahlawan
perempuan yang gigih dan tidak kenal kompromi melawan penjajah.
Cut Nyak Dien merupakan salah satu dari perempuan berhati baja. Meski usianya sudah lanjut, masih berusaha melawan Belanda.
Pahlawan Kemerdekaan Nasional kelahiran Lampadang, Aceh, tahun 1850, ini sampai akhir hayatnya teguh memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Wanita yang dua kali menikah ini, juga bersuamikan pria-pria pejuang. Teuku Ibrahim Lamnga, suami pertamanya dan Teuku Umar suami keduanya adalah pejuang-pejuang kemerdekaan bahkan juga Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
Cut Nyak Dien merupakan salah satu dari perempuan berhati baja. Meski usianya sudah lanjut, masih berusaha melawan Belanda.
Pahlawan Kemerdekaan Nasional kelahiran Lampadang, Aceh, tahun 1850, ini sampai akhir hayatnya teguh memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Wanita yang dua kali menikah ini, juga bersuamikan pria-pria pejuang. Teuku Ibrahim Lamnga, suami pertamanya dan Teuku Umar suami keduanya adalah pejuang-pejuang kemerdekaan bahkan juga Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
17.1.11
Pangeran Diponegoro.
Berdarah Ningrat, keturunan langsung
Raja Yogyakarta, tetapi lebih memilih hidup bersahaja bersama rakyat
jelata. Pangeran Diponegoro merupakan salah satu pejuang yang ditakuti
penjajah Belanda.
20 Juli 1825
Puri Kediaman Pangeran Diponegoro, Tegal Rejo
Dari luar tembok terdengar letusan senjata tiga kali, perang telah dimulai. Sisi utara, timur dan selatan telah dikepung pasukan Belanda. Laskar yang tinggal di sisi barat melakukan perlawanan keras. Di bawah pimpinan Joyomustopo dan Joyoprawiro, laskar terdesak mundur. Kekuatan berbeda jauh. Seorang pria berjubah putih dengan sorban putih yang terlilit di kepalanya, dengan tenang dan bijaksana memilih menjebol tembok barat puri. Dengan beberapa kali gebrakan tembok itu jebol. Satu komando untuk menyelamatkan keluarga dan laskar yang tersisa. Dengan seluruh pasukannya, pria berjubah putih itu lebih memilih menjauh ke barat. Sebuah keputusan berat demi keselamatan keluarga dan laskarnya.
"Perang sesungguhnya baru saja akan dimulai" batinnya dalam hati.
20 Juli 1825
Puri Kediaman Pangeran Diponegoro, Tegal Rejo
Dari luar tembok terdengar letusan senjata tiga kali, perang telah dimulai. Sisi utara, timur dan selatan telah dikepung pasukan Belanda. Laskar yang tinggal di sisi barat melakukan perlawanan keras. Di bawah pimpinan Joyomustopo dan Joyoprawiro, laskar terdesak mundur. Kekuatan berbeda jauh. Seorang pria berjubah putih dengan sorban putih yang terlilit di kepalanya, dengan tenang dan bijaksana memilih menjebol tembok barat puri. Dengan beberapa kali gebrakan tembok itu jebol. Satu komando untuk menyelamatkan keluarga dan laskar yang tersisa. Dengan seluruh pasukannya, pria berjubah putih itu lebih memilih menjauh ke barat. Sebuah keputusan berat demi keselamatan keluarga dan laskarnya.
"Perang sesungguhnya baru saja akan dimulai" batinnya dalam hati.
Tampilkan posting dengan label Tokoh.. Tampilkan semua posting
Tampilkan posting dengan label Tokoh.. Tampilkan semua posting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar