Jumat, 15 Maret 2013

satwa Indonesia

Domba dari Garut.

Domba Garut telah dibudidayakan masyarakat Garut sejak lama dan merupakan salah satu ciri Khas Garut. Domba yang memiliki fisik yang besar dan kuat ini, melahirkan seni atraksi laga domba yang di daerah Bayongbong Garut.

Domba Garut merupakan hasil persilangan segitiga antara domba asli Indonesia, domba Merino dari Asia Kecil dan domba ekor gemuk dari Afrika.
Domba ini dikenal oleh masyarakat dengan sebutan Domba Garut, yang dikenal juga dengan sebutan domba priangan.

24.10.12

Kambing di Indonesia.

Di Indonesia banyak terdapat jenis kambing dan kambing-kambing tersebut dapat hidup dan berkembang biak dengan baik.
Diantaranya adalah sebagai berikut :

Kambing Kacang
Kambing kacang adalah ras unggul kambing yang pertama kali dikembangkan di Indonesia. Kambing kacang merupakan kambing lokal Indonesia, memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi alam setempat serta memiliki daya reproduksi yang sangat tinggi. Kambing kacang jantan dan betina keduanya merupakan tipe kambing pedaging.

Ciri-ciri kambing kacang :
Tubuh kambing relatif kecil dengan kepala ringan dan kecil.
Telinganya tegak, berbulu lurus dan pendek.
Pada umumnya memiliki warna bulu tunggal putih, hitam, coklat, atau kombinasi ketiganya.
Kambing jantan maupun betina memiliki dua tanduk pendek.

8.9.12

Ular Sanca

Ular Sanca Bodo
Ular sanca bodo atau Python molurus, termasuk salah satu jenis ular yang banyak dipelihara oleh pencinta binatang. Namun tidak sedikit yang menyadari bahwa ular sanca bodo yang biasa disebut juga sebagai Asiatic Rock Python termasuk salah satu binatang langka yang dilindungi undang-undang di Indonesia. Ular sanca bodo (Python molurus) dilindungi berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999.
Ular sanca bodo terdiri atas dua anak jenis (subspesies) yaitu Python molurus molurusyang dijumpai di India, Bangladesh, Pakistan hingga Nepal dan Python molurus bivittatusyang hidup secara alami di Indochina termasuk Indonesia (Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sumbawa, dan Sulawesi).

30.8.12

Burung Elang di Jakarta.

Elang Bondol Maskot Kota Jakarta yang Makin Langka.

Elang Bondol merupakan salah satu jenis elang yang dapat dijumpai di Indonesia. Elang Bondol kadang disebut juga sebagai Lang Lang Merah atau Elang Tembikar. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Brahminy Kite atau Red-backed Sea-eagle. Sedangkan nama ilmiah hewan ini adalah Haliastur indus yang bersinonim dengan Falco indus.


Ciri-ciri dan Perilaku Elang Bondol.
Elang Bondol berukuran sedang dengan besar sekitar 45 cm. Pada elang dewasa, bagian kepala, leher, hingga dada berwarna putih sedangkan bulu lainnya berwarna coklat pirang. Pada elang remaja, hampir keseluruhan bulunya berwarna coklat.

5.6.12

Burung Merak Hijau


Burung Merak Hijau (Pavo muticus) dalam lampiran PP No. 7 tahun 1999 hanya ditulis burung Merak adalah salah satu burung dari tiga spesies merak. Seperti burung-burung lainnya yang ditemukan di suku Phasianidae, Merak Hijau mempunyai bulu yang indah. Bulu-bulunya berwarna hijau keemasan. Burung jantan dewasa berukuran sangat besar, panjangnya dapat mencapai 300cm, dengan penutup ekor yang sangat panjang. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan. Bulu-bulunya kurang mengilap, berwarna hijau keabu-abuan dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor.

1.6.12

Hewan Purba di Indonesia.

1.Buaya
Seperti telah kita ketahui bersama baha buaya merupakan salah satu hewan purba yang tersisa si bumi ini. Buaya merupakan hewan Karnivora yang dapat hidup di air dan daratan. Indonesia memiliki 7 spesies buaya dari total seluruh spesies buaya yang ada di Dunia.
Spesies buaya yang terdapat di Indonesia antara lain :

# Buaya muara (Crocodylus porosus) :

Buaya muara merupakan spesies buaya yang terbesar, terpanjang dan terganas di antara jenis-jenis buaya lainnya di dunia. Buaya muara juga memiliki habitat persebaran yang sangat luas, bahkan terluas dibandingkan spesies buaya lainnya. Buaya muara dapat ditemukan mulai dari Teluk Benggala (India, Sri Langka, dan Bangladesh) hingga Kepulauan Fiji. Indonesia menjadi habitat terfavorit bagi buaya muara selain Australia.

14.5.12

Rusa Sambar.

Indonesia sangat kaya dengan aneka flora dan fauna. Rusa sambar adalah rusa terbesar di Indonesia. Rusa sambar atau dalam bahasa ilmiah (latin) disebut Cervus unicolor menjadi rusa paling besar di antara 3 rusa asli Indonesia lainnya seperti rusa timor (Cervus timorensis), rusa bawean (Axis kuhlii), dan kijang (Muntiacus muntjak).

Rusa sambar terdiri sedikitnya 13 subspesies. Subspesies rusa sambar yang asli berasal dari Indonesia dan menjadi rusa terbesar di Indonesia adalah Cervus unicolor equinus. Supspesies ini selain terdapat di Indonesia (Sumatera dan Kalimantan) terdapat juga di semenanjung Malaysia dan Thailand.

21.1.12

Tikus Langka.


Tikus-tikus Langka Asli Indonesia


Tikus merupakan sekelompok hewan mammalia yang tergabung dalam famili Muridae dengan total spesies mencapai 600-an jenis. Dari beratus jenis tikus tersebut puluhan spesies di antaranya tergolong binatang langka. Bahkan di Indonesia saja, menurut data IUCN Redlist terdapat 40 spesies tikus yang langka (terancam punah) dan satu spesies yang dinyatakan punah.

Tikus-tikus langka asal Indonesia tersebut terkelompokkan dalam status konservasi sebagai berikut:
• Tikus dengan status Extinct (Punah): 1 spesies;
• Tikus dengan status Critically Endangered (Kritis): 4 spesies;
• Tikus dengan status Endangered (Terancam Punah); 18 spesies;
• Tikus dengan status Vulnerable (Rentan); 18 spesies

22.12.11

Orang Utan.


Orangutan Sumatera (Pongo abelii)


Orangutan Sumatera atau Pongo abelii merupakan satu diantara 11 hewan mamalia paling langka di Indonesia. Populasi orangutan sumatera diperkirakan hanya sekitar 6.500 ekor (Dephut, 2007) saja. Populasinya ini jauh lebih sedikit dibanding saudaranya, orangutan kalimantan.

28.11.11

Burung Langka.


Burung langka di selawesi


1. BURUNG MALEO
Burung Maleo atau Maleo Senkawor (Macrocephalon Maleo) adalah termasuk satwa burung langka yang dilindungi pemerintah Indonesia, yang populasi endemiknya hanya ditemukan di hutan tropis pulau Sulawesi, terutama di Sulawesi Tengah, lebih khusus lagi sekitar Kabupaten Banggai dan Kabupaten Sigi.

25.11.11

Ikan Botia


Ikan Botia.


Ikan Botia merupakan ikan hias asli Indonesia yang mempunyai nama daerah Ikan Bajubang, ikan ini hanya bisa dijumpai di dua tempat di Indonesia yakni Sungai Batanghari, Jambi dan Sungai Barito, Kalimantan.

25.10.11

Kuskus


Kuskus Beruang Sulawesi dan Kuskus Beruang Talaud


Kuskus Beruang Sulawesi dan Kuskus Beruang Talaud adalah dua spesies anggota genus Kuskus Beruang (genus Ailurops) yang hidup endemik di Sulawesi. Kuskus Beruang Sulawesi (Ailurops ursinus) hanya dapat ditemukan di daratan pulau Sulawesi, Peleng, Muna, Buton, dan Togian.

Sedangkan saudaranya, Kuskus Beruang Talaud (Ailurops melanotis), merupakan hewan endemik yang hanya hidup di pulau Salibabu, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.

10.10.11

Burung Kakatua.


Kakatua raja or Indonesia Palm Cockatoo
A. Deskripsi Fisik
kakatua Raja adalah burung terbesar dari semua burung kakatua, tinggi mulai 49-68 cm. Berat mereka 500-1.100 g, dengan betina berkisar 500-950 g jantan berkisar 540-1.100 g. Panjang sayap sekitar 35.1 cm, panjang ekor 23.8 cm, panjang paruh 9.1 cm, dan panjang kaki rata-rata 3.5 cm.
Kakatua raja hampir semua tubuhnya berwarna hitam. Paruh mereka tidak bisa berdekatan sama sekali, dan selalu mengungkapkan sedikit lidah mereka yang berwarna merah dengan ujung hitam. Bagian mulutnya yang terbuka memudahkannya untuk menahan kacang atau biji-bijian di dalam mulut mereka dan memecahkannya pada waktu yang sama.

7.8.11

Burung Langka.


Aneka Burung Langka Yang Ada di Pulau Sulawesi

Pulau Sulawesi atau dikenal juga dengan nama Celebes Island memiliki aneka ragam satwa langka yang jarang atau bahkan tidak bisa dijumpai di tempat lain, terutama yang populasi endemiknya berada di Pulau Sulawesi, alias satwa itu habitat kehidupannya hanya ada di Pulau Sulawesi, tidak ada ditempat lain. Di antaranya adalah aneka burung langka yang statusnya bahkan sudah ada yang terancam punah, yang sebagian besar populasi habitatnya hanya bisa ditemukan di Pulau Sulawesi.

18.4.11

Cucak Rawa.


Burung cucak rawa (staw header bulbul)
Seekor burung cucak rawa


Cucak Rawa Burung Pengicau Langka


Cucak rawa yang dalam bahasa latin disebut Pycnonotus zeylanicus merupakan salah satu burung pengicau yang banyak disuka oleh para pecinta burung. Meskipun populasi spesies cucak rowo masih berstatus rentan (Vulnerable), namun burung cucak rawa ini semakin langka sulit ditemukan di alam bebas, terutama di Jawa.

Burung cucak rawa (cucak rowo), di daerah Sunda biasa dikenal dengan cangkurawah, sedangkan di Sumatera dan Melayu disebut sebagai barau-barau. Burung cucak rawa dikenal sebagai Straw-headed Bulbul, dan Straw-crowned Bulbul dalam bahasa Inggris.

15.4.11

Badak Jawa.


Badak Jawa Satwa Terlangka Di Dunia

Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) adalah salah satu spesies satwa terlangka di dunia dengan perkiraan jumlah populasi tak lebih dari 60 individu di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), dan sekitar delapan individu di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam (2000). Badak Jawa juga adalah spesies badak yang paling langka diantara lima spesies badak yang ada di dunia dan masuk dalam Daftar Merah badan konservasi dunia IUCN, yaitu dalam kategori sangat terancam atau critically endangered.
Badak diyakini telah ada sejak jaman tertier (65 juta tahun yang lalu). Seperti halnya Dinosaurus yang telah punah, Badak pada 60 juta tahun yang lalu memiliki 30 jenis banyak mengalami kepunahan. Saat ini hanya tersisa 5 spesies Badak, 2 spesies diantaranya terdapat di Indonesia.

3.3.11

Elang Jawa.


Elang Jawa yang Langka

ElangJawa (Spizaetus bartelsi)



Elang Jawa

Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) merupakan salah satu spesies elang berukuran sedang yang endemik (spesies asli) di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia.

17.2.11

Gajah


Mengenal Gajah Sumatera
Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan salah satu jenis mamalia besar yang terdapat di Pulau Sumatera. Hampir seluruh Pulau Sumatera mulai dari Lampung sampai Aceh merupakan habitat gajah. Gajah Sumatera dapat ditemukan di berbagai tipe ekosistem. Mulai dari pantai sampai ketinggian di atas 1.750 meter seperti di Gunung Kerinci. Habitat gajah dapat berupa hutan primer, hutan sekunder bahkan di daerah pertanian. Habitat yang paling disenangi adalah hutan dataran rendah.

Tahun 1993 populasi gajah sumatera tinggal 44 kelompok atau diperkirakan antara 2.800 – 4.800 ekor. Terbesar ada di Propinsi Lampung sebanyak 13 kelompok. Sumatera Selatan, 8 kelompok. Jambi, 5 kelompok. Bengkulu, 2 kelompok. Riau, 11 kelompok. Sumatera Barat 1 kelompok dan Aceh 4 kelompok (Departemen Kehutanan, 1993). Dari jumlah tersebut, 14 kelompok berada di dalam kawasan konservasi dengan jumlah perkiraan 1.030 ekor dan sisanya di luar kawasan konservasi.

13.2.11

Jalak Bali.

Jalak Bali
Orang memang mengenalnya sebagai jalak bali (Leucopsar rothschildi), meski nama aslinya adalah curik bali. Burung ini tidak lebih dari 25 cm, berbulu putih bersih dengan ujung ekor dan sayap berwarna hitam. Warna biru di seputar mata dan kaki membuatnya cantik, meski jalak bali banyak diminati orang karena kicauannya yang indah. Jalak bali adalah binatang endemik karena hanya dapat ditemukan di Bali. Namun, keberhasilan penangkaran membuat jalak bali kini bisa ditemui di mana-mana: Eropa, Jepang, Jawa, meski mereka hidup dalam kandang.

Di habitat aslinya, jalak bali sangat rawan perburuan sehingga populasinya diperkirakan tinggal belasan. Selain itu, kerusakan lingkungan yang masih terjadi di Taman Nasional Bali Barat turut menghambat pertumbuhan populasi burung ini. Tidak mengherankan bila survei terbaru yang dilakukan awal tahun 2005 hanya menemukan lima ekor jalak bali di alam.

8.2.11

Kanguru Indonesia.

Kanguru Indonesia Di Papua

Kanguru ternyata tidak hanya terdapat di Autralia saja. Ternyata di Indonesia, tepatnya di Papua, juga memiliki Kangguru, spisies yang mempunyai ciri khas kantung di perutnya (Marsupialia). Kanguru Papua ini memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan Kanguru Australia. Sayang Kanguru yang terdiri atas Kanguru tanah dan Kanguru pohon ini mulai langka sehingga termasuk binatang (satwa) Indonesia yang dilindungi dari kepunahan.

Tidak ada komentar: